Oleh: Robby Fauzan Taufiq Rahman | Mei 20, 2009

Perilaku Acuh Anak Terhadap Agama

PERILAKU ACUH ANAK TERHADAP AGAMA
Anak-anak yang ada pada kita, merupakan amanat yang akan diminta pertanggung jawaban oleh sang pemberi amanat Allah SWT. Karena memang orang tualah yang mencetak anak-anaknya untuk jadi apa pun mereka. Baik secara langsung maupun tidak. Dan hal yang paling ampuh untuk mencetak anak supaya menjadi anak yang berguna bagi dirinya, keluarga, lingkungan bahkan nusa bangsa dan agama adalah penanaman didikan agama sejak dini. Baik dari orang tua langsung maupun melalui lembaga pendidikan agama lainnya. Penanaman keimanan dan akidah yang kuat sejak dini akan berpengaruh besar terhadap perilaku anak di masa dewasa.
Namun bagaimana bila perilaku anak di saat ini semakin acuh terhadap agama dan bahkan menempatkan agama sebagai hal yang sangat kolot dan mengekang…inilah yang perlu kita waspadai. Karena jika hal itu berlarut akan terjadi pergeseran moral, bahkan tidak mustahil terjadi dan terulang masa jahiliah di era modern.
Ada beberapa hal yang dapat membuat anak masa bodoh terhadap agama di antaranya: Pengaruh negative dari globalisasi, pergaulan, kurangnya perhatian orang tua lingkungan dan kurangnya perhatian pemerintah.
Pengaruh dari globalisasi diakui atau pun tidak. telah sangat dominan dalam kehidupan kita, bukan hanya di kota-kota besar tetapi di pedesaan pun pengaruhnya sudah dapat dirasakan. Arus informasi dari luar sangat susah kita bendung dan kita kontrol dari anak-anak. Mudahnya mengakses berbagai macam informasi dari dalam maupun dari luar memberikan peluang pada anak-anak mencari tahu hal-hal yang baru, bahkan hal yang tadinya dianggap tabu pun kini sudah menjadi hal yang biasa. HP yang beberapa tahun ke belakang hanya digunakan oleh orang – orang berduit kini sudah bukan menjadi barang mewah lagi, bahkan anak-anak TK pun sudah terbiasa dengan HP. Menjamurnya warnet membuat anak-anak semakin sulit terkontrol, semaraknya setatsion TV, juga punya andil dalam mempengaruhi sikap anak-anak terhadap agama.
Banyaknya pilihan hiburan membuat anak-anak merasa malas untuk pergi ke tempat-tempat pengajian, apalagi rata-rata hiburan yang disajikan dan menjadi kesukaan anak-anak mayoritas waktunya di saat waktu yang biasa digunakan untuk pergi ke tempat-tempat pengajian.
Pergaulan, juga punya andil yang sangat besar terhadap perilaku anak-anak, bahkan tak jarang akibat dari salah pergaulan anak yang tadinya baik, berubah drastis menjadi brutal. Sikap acuh terhadap pendidikan agama pun sangat dipengaruhi oleh teman pergaulan anak.
Perhatian orang tua,
Kewajiban orang tua bukan hanya mengasuh dan membesarkan anak, tetapi lebih dari itu. Namun secara garis besar kewajiban pokok orang tua di antaranya ; mengasuh, membesarkan, memberikan pendidikan dan member contoh yang baik terhadap anak-anaknya.
Orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak hanya pandai mengasuh dan membesarkan anaknya saja, karena pada dasarnya setiap orang tua juga mampu melakukannya. Namun mengajar, mendidik dan memberi contoh yang baik sangat lah sulit. Dan jarang orang tua yang mampu memadukan pengajaran, pendidikan dan contoh sekaligus.
Banyak orang tua yang hanya pandai mengajar anaknya dengan berbagai macam fasilitas yang dimilikinya, namun tidak mampu mendidik anaknya menjadi anak yang baik secara moral. Karena pelajaran yang diberikan hanya sebatas teori tanpa dibarengi praktek dan pemberian contoh, dalam agama hal itu akan sulit diserap anak. Mengajar hanyalah mentransfer ilmu sedangkan mendidik di samping mentransfer ilmu juga membimbing anaknya untuk mengamalkan ilmu yang didapatnya.
Sikap acuh anak terhadap agama, orang tua punya peranan yang sangat penting, karena keberhasilan sebuah pendidikan takan lepas dari tiga unsur ; pendidik, yang dididik dan motivator dalam hal ini orang tua. Orang tua yang masa bodoh terhadap pendidikan agama, akan menjadi penyebab sikap acuh anak terhadap agama.
Lingkungan,
Lingkungan dimana kita tinggal punya peranan yang sangat dominan terhadap pembentukan karakter seseorang. Lingkungan yang jauh dari agama akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak secara mental spiritual. Seorang anak tidak akan merasa berdosa jika meninggalkan kewajiban agama, jika berada di lingkungan yang yang jauh dari sentuhan nilai agama. Bahkan mungkin akan menganggap agama sebagai aturan yang tabu dan mengganggu kebebasan seseorang.
Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, akan menjadi malapetaka bagi perkembangan moral anak itu sendiri.
Perhatian Pemerintah
Peranan pemerintah dalam memberikan motivasi terhadap anak-anak usia sekolah sangat besar. Kita bisa buktikan pada kegiatan Ramadhan. Anak-anak jadi giat melaksanakan kegiatan keagamaan, dari mulai kuliah subuh, diklat, tadarusan, dan lain sebagainya. Hal itu karena ada anjuran dari pemerintah melalui instansi terkait dalam hal ini Depag atau Depdiknas yang diteruskan ke sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masing-masing.
Kalau saja hal itu bisa berkesinambungan, tidak hanya dilakukan di bulan-bulan tertentu, tentu akan sangat berpengaruh bagi anak-anak dalam membangun jiwa anak-anak dalam hal agama. Generasi yang tidak hanya pintar dalam iptek tapi juga imtak akan sangat berpengaruh bagi masa depan bangsa yang kita cintai ini. KKN akan hilang dengan sendirinya, jika moral dan keimanan telah mengakar dalam jiwa warganya.
Keimanan dan ketakwaan merupakan benteng yang sangat kuat dari niat jahat dan perbuatan jelek lainnya. Penanaman keimanan ini perlu dilakukan sejak dini, tempat yang sangat cocok dalam menamkan moral bagi generasi penerus adalah lembaga pendidikan. Dalam hal ini lemabaga agama sala satunya.
Hal ini akan berhasi jika anak-anak masih bersemangat dan bersikap antusias terhadap pendidikan agama. Semoga.


Tinggalkan komentar

Kategori